Sabtu, 21 Januari 2012

GADIS BERKERUDUNG PUTIH DARI BUMI REDJO PENTUNG


....................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Kegiatan Orientasi Wawasan Kampus telah usai di petang itu. Rasa lelah dan capek sudah tak bisa tertahan lagi, serasa mata semakin lelap saat berjalan menuju kos. Sepanjang perjalanan bersama teman-teman yang searah pulang dengan sisa – sisa tenaga yang masih ada,sebenarnya banyak sekali yang kami bicarakan. Mengenai jalannya OWK, Mengenai Perempuan yang menarik dalam OWK, dan banyak hal yang menyangkut mengenai pelaksanaan OWK. Namun entah kenapa dalam pembicaraan kami banyak disebut satu nama perempuan yang rasanya juga tidak asing lagi saya dengarkan saat OWK berlangsung. Awalnya aku tak begitu peduli dan biasa saja dengan kehadirannya yang saat itu telah berhasil menjadikan dirinya menjadi buah bibir masyarakat kampus. Wajahnya yang ayu itu cepat membawanya tersohor dan familiar didengar telinga. Lama – lama aku risih juga mendengar namanya yang begitu agung didengungkan. Aku penasaran ingin melihatnya sebenarnya sepertiapa hingga begitu banyak pria kampus yang tergila – gila. Shabrina Amalia Fahmi namanya, seorang gadis muslim yang berasal dari Bumi Redjo Pentung Tulung Agung.
Shabrina adalah seorang gadis cantik (buatku tercantik di kampusku dan dimanapun), lulusan dari sebuah sekolah agama Islam Negeri Di kota kediri. Perilakunya santun, menarik dan halus tutur katanya. Banyak orang menyukainya karena semua aspek tersebut. Ditambah lagi kemandiriannya dan sikapnya yang tak pernah kenal menyerah yang membuatku salut. Dia adalah anak sulung dari dua bersaudara. Bapak ibunya memang tinggal di desa namun sepertinya merupakan orang yang dihormati dan cukup sukses di desanya.tak pernah ada cacatnya dan kurangnya selain kurang beruntung karena tidak mendapatkanku.hehehe (Menghibur diri sendiri).
                Tiba saat aku secara tidak sengaja bertegur sapa dengannya saat hendak barengan pulang kampung menjelang lebaran. Mulai detik itu aku benar-benar yakin kenapa begitu banyak orang membicarakannya, karena pemang pantas dia dibicarakan diatas pesona indahnya yang benar – benar nyata. Semula aku berfikir: ”ahh, apakah mungkin orang seperti ini mampu aku kenali ya Allah?”. Itu mungkin sangat dimaklumi karena pada waktu itu keadaanku sedang semrawut sekali (Kata Ibukku). Hehehe. Bagaimana tidak, Badanku kurus kering, kulit hitam,dan kepala botak (karena setelah menjalani ospek). Lebih mirip pentol korek mungkin tepatnya. Belum lagi ditambah dengan dua gigi depanku yang patah akibat nostalgiaku sewaktu SMP yang pernah mengalami kecelakaan. Menambah daftar deritaku yang kemudian membuatku semakin minder berkenalan dengan gadis itu.
Beberapa saat kemudian, tahun ajaran baru yang mulai bergulir. Aku menjalani dengan penuh semangat kerena memang saat liburan aku terus terbayang dengan gadis berkerudung putih itu. Pada akhirnya di salah satu hari, ada sebuah “audisi” pemilihan delegasi suatu organi sasi kampus yang akan digunakan untuk mewakili kampus dalam ajang Nasional. Wah aku ikut saja karena memang lagi hobi-hobinya kumpul – kumpul.
Saat selasa sore pukul 3, ternyata banyak sekali yang mengikuti audisi itu, aku yang berangkat agak terlambat dengan agak tertunduk masuk kedalam ruangan beratapkan seng yang panas itu. Lima menit aku duduk, aku mulai berani memandangi satu persatu wajah peserta yang lainnya. Nampak aku yang paling culun waktu itu. Pandangan mataku tiba-tiba terhenti pada satu sudut dimana aku melihat seseorang yang luar biasa cantik yang selama ini menjadi hayal – hayalanku. Ya benar, ternyata gadis berkerudung itu adalah gadis yang sama sewaktu aku pulang kampung kemaren, Shabrina Amalia Fahmi.
Setahun sebelum saya memutuskan untuk menjalin kasih dengannya, awalnya hanya sebuah keelokan paras yang luar biasa, namun setahun kemudian setelah aku benar - benar  menjadi seorang kekasihmu, aku ternyata salah. Ternyata aku temukan sejuta pesona dari dalam dirimu yang tak kalah indahnya ibanding parasmu yang elok itu. Tutur katanya, kebaikannya, akhlaknya, agamanya, dan wataknya yang penuh ambisi justru membuat aku semakin menobatkan diriku sendiri sebagai seorang yang amat beruntung. Dia adalah sosok wanita yang sabar, penyayang, dan mampu memberikan kenyamanan serta ketenteraman untukku.
Kisah yang telah lama kami jalin begitu indah, tak satupun pertengkaran besar kita pernah lakukan. Toleransi dan pengertian satu sama lain kami lakukan bersama sehingga mungkin takkan pernah ada yang mampu menyangka bahwa diujung kisah kami ternayata tidaklah mampu menjadi satu. Bahkan ada teman yang bilang bahwa kami adalah pasangan paling serasi dan romantis sepanjang masanya kampus. Walaupun agak lebay juga tapi toh saya amini juga.
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar